Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Saturday, September 5, 2009

Emha, Dinasti, KiaiKanjeng Renungi Kembali Persaudaraan

Tahun ini merupakan tahun sangat penting bagi bangsa Indonesia, yang terlanjur bersepakat menjalani suatu sistem bernegara namun dikepung oleh berbagai kelemahan dan kekurangan. Misalnya di bidang politik yakni sistem pemilu yang belum jumbuh dengan prasyaratnya di masyarakat maupun institusi kepartaian. Akibatnya antara yang dipilih maupun yang memilih tidak memiliki relasi. Sehingga anggota dewan tidak memiliki kewajiban untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, demikian yang dikatakan budayawan Emha Ainun Nadjib dalm siaran persnya menyongsong pergelaran musik puisi “Jangan Cintai Ibu Pertiwi” di GKJ Jakarta 2-3 April 2009, pukul 20.00 WIB. Emha akan tampil bersama Kelompok Dinasti dan Kiai Kanjeng dari Yogyakarta.

Repertoar yang digarap penata musik Novi Budianto dan Bobiet Santoso ini juga akan menghadirkan para pembaca puisi yang lain: Joko Kamto, Novi Budianto, Fajar Suharno, Tertib Suratmo, Bambang Susiawan dan Cithut DH. Selain itu akan tampil teaterikali puisi karya-karya Emha oleh aktor-aktor muda Dinasti dengan ilustrasi visual yang digarap Pang Warman. Seluruh gagasan pementasan ini dikawal dan dielaborasi oleh Indra Tranggono dan Toto Rahardjo.

“Seluruh rangkaian pementasan ini merefleksikan keprihatinan kami tentang Indonesia yang tidak kunjung sembuh dari sakit yang teramat panjang,” ujar Emha sambil menyinggung tema-tema puisinya misalnya soal nasionalisme, pemilu yang disoriented, makin lenyapnya fungsi dan peran negara dan situasi rakyat sendiri.

“Repertoar ini merupakan cara kami untuk mengurai berbagai keruwetan dan kebuntuan cara berfikir masyarakat dan pemerintah. Bangsa ini memerlukan keberanian untuk mempertanyaan sejak dari cara berfikir sampai dengan cara bertindak. Karena ada kemelencengan antara tata pikir, tata kelola dan tata kuasa.” tandas Emha.

“Melalui pementasan ini kami sedang meneguhkan keyakinan bahwa persaudaraan itu merupakan nilai yang sangat utama dalam kehidupan,” ujar Emha.

No comments:

Post a Comment